Armada Pengiriman Barang Dan Resiko Yang Kerap Dihadapi

Armada pengiriman barang tidak melulu memiliki cerita unik dan menyenangkan dalam perjalanannya, kerap kali sebuah armada dihadapkan pada situasi yang memacu adrenalin. Terutama bila situasi dan resiko yang dihadapi sudah mengancam nyawa. Armada atau fleet sejatinya merupakan sekumpulan kapal  yang membentuk sebuah kesatuan dengan dilengkapi senjata untuk menjalankan sebuah misi tertentu. Berasal dari bahasa Spanyol, armada kemudian diadopsi kedalam bahasa Inggris, Melayu, dan Indonesia dengan arti yang sama. Namun saat ini armada tidak hanya sebatas pada armada kapal saja, melainkan bisa juga mengacu pada armada kapal terbang, bahkan armada pengiriman barang via darat seperti truk.

Selain faktor medan, armada pengiriman barang kerap kali berhadapan dengan situasi yang tidak menentu seperti cuaca, keamanan, dan banyak situasi lainnya. Untuk tahu lebih lanjut tentang resiko armada pengiriman barang, kita lihat dibawah ini yuk.

  1. Perompak

Masih ingat dengan kejadian pembajakan kapal Maersk Alabama atau KM Sinar Kudus di perairan Somalia? Kedua kasus tersebut hanyalah sebagian kecil dari banyak kasus yang pernah terjadi sebelumnya. Perompak sebetulnya telah ada sejak jaman dahulu, menyasar kapal – kapal besar pengangkut barang dan kerap kali tidak segan membunuh korbannya demi menunjukan eksistensinya. Meskipun saat ini pembajakan kapal sudah dapat dikurangi bahkan termasuk jarang, namun tidak dengan yang terjadi di perairan Somalia. Perairan ini terkenal karena perompakmya yang sangat aktif mencari mangsa dan kerap mematok tebusan yang nilainya sangat besar.

Tapi ternyata perompakan tidak selalu terjadi di laut. Di darat ternyata juga banyak perampokan yang menyasar truk – truk armada pengiriman barang yang melintas di jalur – jalur rawan. Beberapa istilah dikenal oleh masyarakat seperti bajing loncat, begal, dan lainnya.

  1. Cuaca

Bagi Anda yang belum pernah melihat bagaimana badai terjadi di lautan, mungkin Anda akan biasa – biasa saja. Namun tidak bagi mereka yang bekerja di laut dan kerap menghadapi badai lautan yang terkenal ganas. Ombak setinggi 3 hingga 5 meter merupakan makanan sehari – hari bagi pelaut. Keganasan ombak di laut kerap kali membuat kapal karam atau bahkan hilang arah saat melakukan perjalanan. Tak hanya di laut tentunya, hujan deras di daratpun juga seringkali membut supir truk pengangkut barang kehilangan jarak pandang dan konsentrasi sehingga berujung pada kecelakaan. Untuk itu biasanya banyak kapten kapal dan supir sebisa mungkin menghindari cuaca yang kurang bersahabat dan memilih untuk melanjutkan perjalanan disaat cuaca lebih baik.

  1. Pungutan Liar

Resiko terakhir yang sering dihadapi oleh armada pengiriman barang adalah pungli atau pungutan liar. Untuk pungli sendiri, biasa dialami oleh supir truk di jalur – jalur pengiriman barang seperti lintas Sumatera, atau jalur yang dekat dengan pelabuhan. Besaran pungli tidak menentu, biasanya berkisar antara 2.000 rupiah hingga 100.000 rupiah tergantung permintaan dan daerahnya. Hal ini tentunya sangat membuat supir kewalahan karena seringkali harus menggunakan uang jalan bahkan merogoh kantong sendiri untuk membayar pungli.

Itulah beberapa resiko yang banyak dihadapi oleh armada pengiriman barang. Jika ada kemungkinan armada Anda akan menghadapi situasi – situasi diatas, ada baiknya Anda memberikan edukasi bagi pengemudi dan timnya agar bisa senantiasa waspada dan mengambil keputusan – keputusan yang terbaik.

By | 2019-11-13T11:11:58+00:00 November 13th, 2019|News|